Thursday, May 21, 2009

Kisah Dua Orang Pasien

Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang
dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya
menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di
tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk
mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat
tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang
ada di kamar itu.

Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas
punggungnya.

Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama
berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan,
keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah
mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat
jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan
tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya.
Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan
bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan
warna-warna indah yang ada di luar sana.

"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang
indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan
anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan.

Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang
dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah
pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki
langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah."

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela
Dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata
membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi
lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu.
Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah. Pada
suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan
tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua
tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya
melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu
dengan kata-kata yang indah.

Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu
pun berlalu.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat
Untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat
jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya.
Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk
memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta
pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat
jendela itu.

Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan
segala sesuatu ya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi
seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk
bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela
itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati
semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan
kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya?
Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang
Membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah
melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu.
Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang
buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.

"Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup," kata
perawat itu

dari the-acesia

No comments:

Post a Comment

masukkan nama anda

Popular Posts